image article
01-January-1970
LEUKOSIT: PAHLAWAN TERSEMBUNYI DALAM PERTAHANAN TUBUH ANDA

Leukosit, atau sel darah putih, adalah ‘pahlawan’ tak terdengar dari sistem kekebalan tubuh kita, sel darah putih memiliki fungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Serta pengujian leukosit memainkan peran penting dalam mendiagnosis infeksi, memantau fungsi kekebalan, dan mengelola berbagai kondisi medis. Memanfaatkan berbagai metode pengujian memberi penyedia layanan kesehatan kemampuan untuk membuat keputusan yang terinformasi dan mempromosikan hasil kesehatan yang lebih baik bagi pasien.

 

Leukosit adalah jenis sel darah yang diproduksi di sumsum tulang dan jaringan limfatik. Mereka beredar di dalam aliran darah dan sistem limfatik, terus memantau tanda-tanda infeksi, peradangan, atau kerusakan sel. Ada beberapa jenis leukosit, masing-masing dengan fungsi khusus dalam pertahanan kekebalan:

  • Neutrofil: Merupakan respon pertama terhadap infeksi, menelan dan menghancurkan bakteri dan partikel asing.
  • Limfosit: Mereka menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi dan berperan dalam mengatur respons kekebalan tubuh.
  • Monosit: Sel-sel ini dapat berdiferensiasi menjadi makrofag, yang menelan dan mencerna patogen dan sisa sel.
  • Eosinofil dan Basofil: Mereka terlibat dalam reaksi alergi, infeksi parasit, dan mengatur peradangan.

Adapun pengujian leukosit sering menjadi bagian dari hitung darah lengkap (CBC) dan memiliki beberapa fungsi penting dalam pelayanan kesehatan, seperti:

  • Deteksi Infeksi: Jumlah leukosit yang tinggi menunjukkan adanya infeksi atau peradangan dalam tubuh, membantu dokter mendiagnosis dan memantau infeksi.
  • Penilaian Fungsi Kekebalan Tubuh: Jumlah leukosit memberikan gambaran tentang kesehatan dan fungsi keseluruhan sistem kekebalan tubuh. Jumlah yang tidak normal dapat menunjukkan gangguan kekebalan tubuh.
  • Diagnosis Gangguan Darah: Perubahan dalam jumlah leukosit dapat membantu mendiagnosis gangguan darah seperti leukemia, limfoma, dan penyakit mieloproliferatif.
  • Pemantauan Respons Terhadap Pengobatan: Perubahan dalam jumlah leukosit dapat menunjukkan seberapa baik tubuh merespons pengobatan seperti kemoterapi atau antibiotik.

 

Metode Pengujian Leukosit

Beberapa metode digunakan untuk menguji jumlah leukosit:

  • Diferensial Manual: Teknisi laboratorium memeriksa coretan darah yang telah diwarnai di bawah mikroskop untuk secara manual menghitung dan membedakan sel darah putih.
  • Penghitung Sel Otomatis: Alat-alat ini menggunakan teknologi sitometri aliran atau impedansi untuk dengan cepat dan akurat menghitung sel darah putih, memberikan hitung darah lengkap dalam hitungan menit.

Isotekindo sendiri memiliki produk 3 diff hematology analyzer yang mampu melakukan pemeriksaan 22 parameter hematologi selain sel darah putih, dengan menggunakan metode impedansi FortaceDX H380 dapat memberikan hasil pemeriksaan leukosit dengan cepat dan tepat untuk penegakan diagnosis. Salah satu keunggulan FortaceDx adalah memiliki throughput yang paling tinggi di dalam kelompok 3-Diff analyzer yaitu 80 test/jam, memiliki kontrol dan kalibrator internal serta sudah memiliki nomor izin edar alat kesehatan dalam negeri (AKD) oleh KEMENKES RI.

Sumber: 

  1. Siti Hasnah, dkk. 2021. Analisis Jumlah Leukosit pada Penderita Ulkus Diabetikum. Jurnal Kesehatan Program Studi Teknologi Laboratorium Medic Universitas Binawan Jakarta.
  2. Riley, L. Rupert, J. 2015. Evaluation of Patients with Leukocytosis. Am Fam Physician. 
  3. Weatherspoon, D. Healthline. 2017. WBC (White Blood Cell) Count.
Tag
Bagikan