image article
25-January-2024
MENGATASI ASAM URAT DENGAN POLA MAKAN SEHAT: KUNCI UNTUK KESEHATAN SENDI OPTIMAL

Asam urat adalah kondisi medis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat dalam tubuh, terutama di sekitar sendi, yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan peradangan. Meskipun faktor genetik dapat mempengaruhi tingkat asam urat seseorang, pola makan yang tidak sehat seringkali menjadi penyebab utama peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, mengadopsi pola makan sehat dapat menjadi langkah penting dalam mengelola asam urat dan menjaga kesehatan sendi secara optimal.

1. Mengonsumsi Makanan Rendah Purin

Purin adalah senyawa yang terdapat dalam makanan dan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Untuk mengurangi risiko penumpukan asam urat, penting untuk mengonsumsi makanan rendah purin seperti buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Hindari atau batasi konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, makanan laut (udang, sarden, kerang), dan makanan olahan.

2. Minum Banyak Air

Air membantu mengencerkan urin dan meningkatkan pembuangan asam urat dari tubuh. Minumlah setidaknya 8 gelas air putih setiap hari untuk menjaga tubuh terhidrasi dengan baik. Konsumsi air juga dapat membantu mencegah pembentukan kristal asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi.

3. Memperbanyak Serat dalam Diet

Serat, terutama serat larut, dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh dengan mengikatnya dan membuangnya dari tubuh melalui tinja. Makanan kaya serat termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Mengonsumsi diet tinggi serat juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, yang merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko asam urat.

4. Hindari Konsumsi Alkohol dan Minuman Manis

Alkohol, terutama bir dan minuman beralkohol lainnya, dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh dan menghambat pengeluarannya. Hindari atau batasi konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko peningkatan kadar asam urat. Selain itu, hindari minuman manis yang tinggi fruktosa, seperti minuman bersoda, karena fruktosa juga dapat meningkatkan produksi asam urat.

5. Batasi Konsumsi Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh

Makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, dan produk susu tinggi lemak, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan pilihlah sumber lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

6. Rutin Melakukan Pemeriksaan Asam Urat

Melakukan pemeriksaan asam urat secara berkala penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kadar asam urat dalam darah, sehingga dapat mencegah terjadinya hiperurisemia. Untuk memantau tingkat asam urat, PT Isotekindo Intertama mempersembahkan Sistem Pemantauan Asam Urat Darah UASure II, sebuah perangkat mutakhir yang menggunakan teknologi biosensor canggih. Ini merupakan sistem portabel yang inovatif yang melayani baik praktisi kesehatan maupun individu, menawarkan portabilitas dan operasi yang ramah pengguna untuk pemantauan mandiri yang nyaman terhadap tingkat asam urat darah. Ini menandai evolusi ke generasi kedua produk UA Sure.

Berikut adalah fitur dan manfaat menarik dari Sistem Pemantauan Asam Urat Darah UASure II:

  1. Port USB yang Praktis: Dilengkapi dengan port USB, Sistem Pemantauan Asam Urat Darah UASure II memudahkan transfer data.

  2. Sampel Darah Minimal: Membutuhkan hanya sedikit sampel darah (≧ 1.5 μL), sehingga mengurangi rasa sakit selama pemeriksaan karena tidak perlu menusuk terlalu dalam.

  3. Kapasitas Memori Besar: Dengan kapasitas memori besar hingga 200 entri, Anda dapat menyimpan dan melacak data dengan luas.

  4. Pengujian Cepat: Proses pengujian hanya membutuhkan waktu 10 detik, memberikan hasil yang cepat dan efisien untuk pemantauan yang tepat waktu.

Kesimpulan

Mengatasi asam urat dengan pola makan sehat adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan sendi dan mencegah komplikasi yang terkait dengan asam urat. Dengan mengonsumsi makanan rendah purin, minum banyak air, memperbanyak serat dalam diet, menghindari konsumsi alkohol dan minuman manis, serta membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seseorang dapat mengurangi risiko peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan individual.

 

Referensi:

  1. Choi, H.K., & Mount, D.B. (2009). Rationale and Methodology of Population-Based Study of Serum Uric Acid and Cardiovascular Disease: The Framingham Heart Study. In S. G. Younge & T. W. Chalem (Eds.), Uric Acid (pp. 21–38). Humana Press.

  2. Juraschek, S.P., Miller, E.R., Gelber, A.C., et al. (2011). Effect of Oral Vitamin C Supplementation on Serum Uric Acid: A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Arthritis Care & Research, 63(9), 1295–1306.

  3. Maiuolo, J., Oppedisano, F., Gratteri, S., et al. (2016). Regulation of Uric Acid Metabolism and Excretion. International Journal of Cardiology, 213, 8–14.

  4. Zhu, Y., Pandya, B.J., Choi, H.K., et al. (2011). Prevalence of Gout and Hyperuricemia in the US General Population: The National Health and Nutrition Examination Survey 2007–2008. Arthritis & Rheumatism, 63(10), 3136–3141.

Tag
Asam Urat
Bagikan
Artikel Terkait