Kusta adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, jaringan saraf tepi, pernapasan, terutama yang memperbaiki bagian dalam hidung. Penyakit kusta disebabkan oleh Mycobacterium leprae, sehingga sering juga disebut dengan penyakit kusta. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius, salah satunya adalah gagal ginjal.
Kusta merupakan penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, jaringan saraf perifer saluran pernapasan terutama selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Kusta disebabkan oleh Mycobacterium leprae, sehingga sering juga dikenal sebagai lepra. Infeksi bakteri Mycobacterium leprae menyebar melalui percikan ludah atau droplet dan juga dahak yang keluar pada saat orang batuk dan juga bersin. Infeksi awal lepra ditandai dengan kondisi tubuh yang merasa lemah dan mati rasa pada tungkai atau kaki dan diikuti timbulnya lesi pada kulit penderita. Banyak dokter di Indonesia meyakini penularan kusta dapat menginfeksi pada setiap individu berbagai usia, dari bayi berumur 3 minggu sampai lansia diumur lebih dari 70 tahun. Namun usia paling potensial untuk terjangkit penyakit kusta justru pada usia 20 hingga 30 tahun. Dikarenakan pada usia tersebut merupakan fase produktif manusia dengan aktivitas dan interaksi yang cukup intensif.
Seringkali penderita kusta datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah dalam keadaan terlambat dan dalam keadaan cacat. Dikarenakan gejala yang tidak terlalu dirasakan saat infeksi dini atau penderita cenderung mengabaikan gejala yang dirasakan. Padahal jika penderita lebih peduli terhadap perubahan kondisi fisik yang disebabkan gejala awal dari kusta dan segera melakukan pengobatan hingga tuntas, penderita kusta dapat sembuh dengan tanpa kecacatan sedikitpun.
Selain kecacatan sebagai dampak kusta yang tidak segera ditangani, kusta sendiri dapat menyebabkan kompilasi, Adapun komplikasi kusta sebagai berikut:
- Gagal ginjal
- Mati rasa
- Kebutaan
- Glaukoma
- Kelemahan otot
- Disfungsi ereksi dan kemandulan pada pria
- Kerusakan permanen pada bagian dalam hidung, wajah, tungkai kaki serta sendi dan jari sampai cacat permanen
Dari berbagai komplikasi diatas, hampir keseluruhan gejala komplikasi dapat segera diidentifikasi seperti mati rasa, kelemahan otot dan lain sebagainya, namun untuk gagal ginjal meskipun dapat dideteksi dari sendiri tidak bisa langsung dideteksi secara manual dan memerlukan alat tes khusus untuk mendeteksinya. Menurut Kepala Fortis Escorts Kidney and Urology Institute India, Dr Vijay Kher, gagal ginjal memang dapat menyerang berbagai kalangan, namun melihat gaya hidup dizaman sekarang, anak muda jauh lebih potensial untuk terkena gagal ginjal.