Diabetes melitus adalah gangguan metabolik kronis yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, sehingga menyebabkan kadar gula darah (glukosa) meningkat. Jika tidak dikendalikan, diabetes dapat menimbulkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, kebutaan, luka yang sulit sembuh, serangan jantung, dan stroke.
Menurut IDF Diabetes Atlas 2021 dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati peringkat ke-5 dunia dengan lebih dari 19,5 juta penderita diabetes, di mana lebih dari 50% tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini. Fakta ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dan pemantauan kadar gula darah secara rutin untuk mencegah komplikasi yang dapat berakibat fatal.
Antraks adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif Bacillus anthracis. Bakteri ini memiliki kemampuan unik untuk membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan ekstrem, termasuk panas, cahaya UV, desinfektan umum, dan kekeringan. Karena sifat ini, antraks dianggap sebagai salah satu agen biologis paling berbahaya dan pernah digunakan dalam serangan bioterorisme
Seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap penyalahgunaan narkoba, ketersediaan alat uji yang cepat, praktis, dan terpercaya menjadi semakin penting. Multi-Drug Test Kit adalah solusi praktis yang memungkinkan Anda memeriksa berbagai jenis narkoba hanya dengan satu alat uji. Cocok digunakan di kantor, sekolah, klinik, institusi pemerintah, dll.
Idulfitri adalah momen yang penuh sukacita—ajang berkumpul bersama keluarga, refleksi spiritual, dan menikmati berbagai hidangan lezat. Mulai dari rendang, opor ayam, hingga aneka kue kering, pola makan selama perayaan ini sering kali berubah, dengan konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan purin yang meningkat. Meski menikmati hidangan khas Lebaran adalah bagian dari tradisi, hal ini juga dapat memicu tantangan metabolik sementara.
Untuk mendukung proses pemulihan dan mengembalikan keseimbangan tubuh, sangat disarankan untuk memantau kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat—terutama dalam beberapa minggu setelah Idulfitri.
Demam tifoid dan paratifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi (A, B, dan C). Adanya berbagai varian Salmonella, penting untuk melakukan pengujian secara spesifik pada setiap varian guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.