image article
25-February-2022
JANGAN SEPELEKAN KUSTA! DAPAT MENYEBABKAN GAGAL GINJAL

Kusta adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, jaringan saraf tepi, pernapasan, terutama yang memperbaiki bagian dalam hidung. Penyakit kusta disebabkan oleh Mycobacterium leprae, sehingga sering juga disebut dengan penyakit kusta. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius, salah satunya adalah gagal ginjal.

Kusta merupakan penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, jaringan saraf perifer saluran pernapasan terutama selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Kusta disebabkan oleh Mycobacterium leprae, sehingga sering juga dikenal sebagai lepra. Infeksi bakteri Mycobacterium leprae menyebar melalui percikan ludah atau droplet dan juga dahak yang keluar pada saat orang batuk dan juga bersin. Infeksi awal lepra ditandai dengan kondisi tubuh yang merasa lemah dan mati rasa pada tungkai atau kaki dan diikuti timbulnya lesi pada kulit penderita. Banyak dokter di Indonesia meyakini penularan kusta dapat menginfeksi pada setiap individu berbagai usia, dari bayi berumur 3 minggu sampai lansia diumur lebih dari 70 tahun. Namun usia paling potensial untuk terjangkit penyakit kusta justru pada usia 20 hingga 30 tahun. Dikarenakan pada usia tersebut merupakan fase produktif manusia dengan aktivitas dan interaksi yang cukup intensif.

Seringkali penderita kusta datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah dalam keadaan terlambat dan dalam keadaan cacat. Dikarenakan gejala yang tidak terlalu dirasakan saat infeksi dini atau penderita cenderung mengabaikan gejala yang dirasakan. Padahal jika penderita lebih peduli terhadap perubahan kondisi fisik yang disebabkan gejala awal dari kusta dan segera melakukan pengobatan hingga tuntas, penderita kusta dapat sembuh dengan tanpa kecacatan sedikitpun.

Selain kecacatan sebagai dampak kusta yang tidak segera ditangani, kusta sendiri dapat menyebabkan kompilasi, Adapun komplikasi kusta sebagai berikut:

  1. Gagal ginjal
  2. Mati rasa
  3. Kebutaan
  4. Glaukoma
  5. Kelemahan otot
  6. Disfungsi ereksi dan kemandulan pada pria
  7. Kerusakan permanen pada bagian dalam hidung, wajah, tungkai kaki serta sendi dan jari sampai cacat permanen

Dari berbagai komplikasi diatas, hampir keseluruhan gejala komplikasi dapat segera diidentifikasi seperti mati rasa, kelemahan otot dan lain sebagainya, namun untuk gagal ginjal meskipun dapat dideteksi dari sendiri tidak bisa langsung dideteksi secara manual dan memerlukan alat tes khusus untuk mendeteksinya. Menurut Kepala Fortis Escorts Kidney and Urology Institute India, Dr Vijay Kher, gagal ginjal memang dapat menyerang berbagai kalangan, namun melihat gaya hidup dizaman sekarang, anak muda jauh lebih potensial untuk terkena gagal ginjal. 

Gagal ginjal merupakan kondisi dimana ginjal mengalami kehilangan kemampuan untuk menyaring zat sisa dari darah dengan baik sehingga akan terjadi penumpukan limbah dan zat kimia pada darah menjadi tidak seimbang. gagal ginjal bisa dibedakan menjadi 2 jenis utama, yakni gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut merupakan kondisi kerusakan ginjal berat yang baru terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari, sedangkan gagal ginjal kronis merupakan kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan dalam jangka panjang, sehingga lama-kelamaan ginjal mengalami kerusakan yang berat dan permanen. Seseorang dikatakan mengalami gagal ginjal kronis apabila kerusakan pada ginjal yang dialaminya sudah lebih dari 3 bulan.

Karena hal tersebut, penting bagi kita untuk melakukan pengujian fungsi ginjal untuk meminimalisir terjadinya gagal ginjal. Produk unggulan dari kami dalam pengujian fungsi ginjal adalah Sinocare ACR Analyzer yang merupakan alat untuk mengukur mikroalbumin (mAlb), kreatinin (Cr) serta rasio mikroalbumin-kreatinin (ACR) dengan sampel urin yang membuat Sinocare ACR Analyzer menjadi salah satu pilihan untuk pengukuran fungsi ginjal yang nyaman dan tidak invasif pada pasien. Selain itu, Sinocare ACR Analyzer sudah dilengkapi dengan kit reagen termasuk material kontrol yang sama dengan manufaktur alatnya. Dimensi dan berat yang relatif ringan (380mm×240mm×254mm, 6,5kg) membuat alat ini mudah untuk ditempatkan pada tempat yang tidak begitu besar. PT Isotekindo Intertama adalah distributor produk Sinocare ACR Analyzer, produk pemeriksaan ACR yang mudah dan nyaman untuk digunakan.

 

Refrensi:

  1. Insert Pack Sinocare ACR Analyzer.
  2. Mayo Clinic (2020). Acute Kidney Failure.
  3. Mayo Clinic (2021). Chronic Kidney Disease.
  4. Mayo Clinic, Hindustan Times.
  5. The Leprosy Mission. https://www.leprosymission.org.uk/news-and-resources/news/the-oldest-disease-is-still-one-of-the-most-challe/
  6. WHO (2016). Global Leprosy Strategy 2016-2020: Accelerating Towards a Leprosy-Free World – 2016 Operation Manual.
  7. WHO (2016). Global Leprosy Update, 2015: Time For Action, Accountability, and inclusion. Weekly Epidemiological Record, 35(91), pp 405-20.
  8. WHO (2017). Media Centre. Leprosy.
Tag
Rasio Albumin Kreatinin (ACR)
Bagikan
Artikel Terkait