image article
18-October-2023
TIPE HPV YANG MENYEBABKAN KANKER SERVIKS ADENOKARSINOMA DAN KARSINOMA ADENOSKUAMOSUM

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia. Kanker ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (HPV). HPV adalah keluarga virus DNA dengan lebih dari 200 tipe yang dapat menginfeksi manusia. Beberapa tipe HPV, terutama tipe berisiko tinggi, dapat menyebabkan perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker. Dalam artikel ini, kita akan membahas tipe-tipe HPV yang terkait dengan dua jenis kanker serviks, yaitu adenokarsinoma dan adenoskuamosa karsinoma.

Adenokarsinoma dan Adenoskuamosa Karsinoma

  1. Adenokarsinoma: Jenis kanker ini dimulai di sel-sel kelenjar yang memproduksi lendir. Biasanya terjadi di bagian dalam leher rahim, di sekitar kanal serviks.

  2. Adenoskuamosa Karsinoma: Kanker ini merupakan campuran dari sel skuamosa (sel datar) dan sel-sel kelenjar. Bisa terjadi di berbagai bagian leher rahim.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Mastutik dkk. (2021) berjudul "Distribusi Human Papilloma Virus (HPV) pada Adenokarsinoma Serviks dan Karsinoma Adenoskuamosa" yang diterbitkan di Folia Medica Indonesiana menjelaskan bahwa berdasarkan deskripsi histopatologi, terdapat tiga jenis utama kanker serviks: karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma adenoskuamosa. Jenis kanker serviks yang paling umum adalah karsinoma sel skuamosa (sekitar 70-75%), sementara sisanya (sekitar 20-25%) adalah adenokarsinoma dan karsinoma adenoskuamosa. Kedua jenis kanker serviks ini jarang dijumpai, oleh karena itu belum ada panduan khusus untuk penanganannya. Namun, angka kejadian keduanya mengalami peningkatan, termasuk di 13 negara Eropa, serta di Belanda. Kanker ini umumnya mengenai wanita muda, khususnya dalam rentang usia 25-39 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prognosis untuk kedua jenis kanker ini lebih buruk dibandingkan dengan karsinoma sel skuamosa, yang menunjukkan pentingnya deteksi dini dan diagnosis histopatologi sebagai dasar untuk menentukan pendekatan terapeutik yang tepat.

Penyebab utama kanker serviks jenis adenokarsinoma dan karsinoma adenoskuamosa adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV). Terdapat dua kelompok HPV: berisiko tinggi dan berisiko rendah. HPV berisiko tinggi terkait dengan perkembangan kanker serviks, sementara HPV berisiko rendah terkait dengan kutil jinak pada epitel mulut dan saluran urogenital pada dewasa dan anak-anak. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis kanker ini juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti mutasi gen atau faktor-faktor lain, yang menyoroti pentingnya mengidentifikasi jenis HPV sebagai dasar untuk menentukan pencegahan dan terapi yang tepat. Mengidentifikasi jenis HPV bermanfaat dalam memberikan rekomendasi untuk memilih vaksin yang tepat untuk mencegah kanker serviks.

Penelitian ini dilakukan di Departemen Patologi Anatomi, RSUD Dr. Soetomo di Surabaya dari Januari hingga Desember 2015. Blok parafin dari jaringan adenokarsinoma serviks dan karsinoma adenoskuamosa digunakan untuk analisis 40 jenis HPV, termasuk HPV berisiko tinggi dan berisiko rendah: HPV 6, 11, 16, 18, 26, 31, 33, 35, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 59, 61, 62, 64, 66, 67, 68a, 68b, 69, 70, 71, 72, 73, 81, 82, 83, 84, 87, 89, dan 90.

Studi ini menemukan bahwa semua spesimen jaringan kanker serviks positif terinfeksi HPV. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Jenis HPV pada adenokarsinoma serviks adalah HPV 6, 11, 16, 18, 31, 45, 68B, 72, sedangkan pada karsinoma adenoskuamosa adalah HPV 6, 16, 18, 45, 59.

HPV 18 ditemukan pada 13 dari 22 (59,1%) kasus adenokarsinoma dan pada 19 dari 22 (86,4%) kasus karsinoma adenoskuamosa. HPV 18 adalah jenis yang paling umum ditemukan pada adenokarsinoma serviks, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di lokasi lain seperti Cina, Thailand, dan Jepang.

Penelitian ini juga menemukan prevalensi HPV pada adenokarsinoma serviks dan karsinoma adenoskuamosa. HPV berisiko tinggi termasuk HPV 18 (67,3%), HPV 45 (5,5%), HPV 16 (3,6%), sementara HPV berisiko rendah termasuk HPV 11 (10,9%) dan HPV 6 (5,5%). Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang mengidentifikasi jenis HPV paling umum pada kanker serviks preinvasif dan invasif adalah HPV 16, HPV 18, HPV 45, HPV 52, dan HPV 67. Peneliti lain di Indonesia telah menemukan bahwa jenis HPV yang paling umum di Jakarta adalah HPV 16, 18, 52; di Bandung, mereka adalah HPV 16, 18, 45, 52. Selain itu, studi tentang spesimen PAP Smear di Jakarta, Tasikmalaya, dan Bali menunjukkan bahwa jenis-jenis yang paling sering dijumpai adalah HPV 52, 16, 18, dan 39. Jenis HPV paling umum pada kanker serviks di Asia adalah HPV 16, 18, 58, 33, dan 52, dengan HPV 52 dan 58 khusus untuk Asia.

Temuan ini menunjukkan bahwa jenis HPV yang paling umum ditemukan pada adenokarsinoma serviks dan karsinoma adenoskuamosa adalah HPV 18. Secara umum, HPV berisiko tinggi yang paling umum adalah HPV 18, HPV 45, dan HPV 16, sedangkan HPV berisiko rendah yang paling umum adalah HPV 11 dan HPV 6.

Bagaimana Cara Mencegah Kanker Serviks?

Untuk mencegah kanker serviks, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

  1. Vaksinasi HPV: Mendapatkan vaksin HPV adalah langkah utama dalam mencegah kanker serviks. Vaksin HPV memberikan perlindungan terhadap jenis-jenis virus yang paling umum terkait dengan kanker serviks, termasuk HPV 16 dan 18.

  2. Pemeriksaan Pap Smear dan Tes HPV: Rutin melakukan Pap Smear atau tes HPV adalah cara efektif untuk mendeteksi perubahan sel pra-kanker atau sel kanker pada serviks pada tahap awal. Deteksi dini memungkinkan untuk intervensi sebelum kondisi memburuk.

      • Untuk pemeriksaan PAP Smear, PT Isotekindo Intertama adalah distributor dari CY-PREP™ CY-100 Processor, sebuah produk sitologi pra-kanker serviks yang menggunakan metode Liquid-Based Cytology (LBC) yang sangat akurat. CY-PREP™ CY-100 Processor menawarkan produk-produk berikut:

      A. Pengambilan Sampel dengan CY-PREP™ Pap Test CERVIX-BRUM®

      Manfaat:

      • Alat pengambilan sampel adalah steril, dikemas khusus untuk keselamatan pasien, dan dirancang untuk mengambil sampel dari kedua wilayah endo dan ektoserviks secara bersamaan.
      • Dirancang untuk mempermudah proses pengambilan sampel dan mengurangi ketidaknyamanan selama pengambilan.

      B. Media Cair untuk Mengandung, Mengangkut, dan Mengawetkan Sampel Tes dengan CY-PREP™ Pap Test Preservation Solution

      Manfaat:

      • Melindungi sampel, memungkinkannya disimpan selama hingga 3 minggu pada suhu ruangan (15-30 °C). Hal ini mencegah sampel mengering atau rusak.
      • Meminimalkan risiko sampel penting tertinggal di alat pengambilan sampel.
      • Memastikan pengumpulan seluruh sampel serviks, memungkinkan pemeriksaan menyeluruh dari seluruh sel sampel.
      • Memberikan jumlah sampel tes yang cukup, menghilangkan kebutuhan pasien untuk melakukan pengambilan sampel tambahan untuk tes tindak lanjut.

      C. Pemisahan Materi Target untuk Inspeksi dari Kotoran dan Debu Menggunakan Filter Ganda

      Manfaat:

      • Membuat lapisan tipis persiapan, meningkatkan visibilitas selama pemeriksaan.
      • Memastikan bahwa sel-sel lebih jelas terlihat karena proses pewarnaan sel menjadi lebih sempurna dan melekat dengan lebih baik.

      D. Slides Kaca untuk Melampirkan Sampel dengan Menggunakan Slides Kaca IHC link

      Manfaat:

      • Membuat lapisan tipis persiapan, meningkatkan visibilitas selama pemeriksaan.
      • Memastikan bahwa sel-sel lebih jelas terlihat karena proses pewarnaan sel menjadi lebih sempurna dan melekat dengan lebih baik.
       
  3. Pemeriksaan Ginekologi Rutin: Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan atau ahli ginekologi sangat penting untuk memantau kesehatan reproduksi. Dokter dapat memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan riwayat kesehatan individu dan faktor risiko.

  4. Praktik Seks Aman: Menggunakan kondom selama hubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko penularan HPV dan infeksi lain yang terkait dengan kanker serviks.

  5. Hindari Merokok: Merokok terkait dengan peningkatan risiko kanker serviks. Oleh karena itu, berhenti merokok atau tidak memulai merokok adalah langkah penting dalam pencegahan.

  6. Mengelola Stres: Stres kronis dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Mencari cara untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.

  7. Edukasi dan Kesadaran Diri: Mengetahui tentang faktor risiko, gejala awal, dan metode pencegahan untuk kanker serviks adalah langkah penting dalam memastikan kesehatan reproduksi yang optimal.

  8. Konsultasi Rutin dengan Dokter: Berbicara secara teratur dengan dokter kandungan atau ahli ginekologi tentang kesehatan reproduksi dan menjalani pemeriksaan yang direkomendasikan adalah langkah kunci dalam mencegah kanker serviks.

Penting untuk diingat bahwa kombinasi dari faktor-faktor di atas dapat memberikan perlindungan terbaik. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk rekomendasi dan saran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Referensi:

    1. Bosch, F. X., Lorincz, A., Munoz, N., Meijer, C. J., & Shah, K. V. (2002). The causal relation between human papillomavirus and cervical cancer. Journal of Clinical Pathology, 55(4), 244-265.
    2. Doorbar, J., Quint, W., Banks, L., Bravo, I. G., Stoler, M., Broker, T. R., & Stanley, M. A. (2012). The biology and life-cycle of human papillomaviruses. Vaccine, 30, F55-F70.
    3. Insert Pack CY-PREP™ CY-100 Processor
    4. Mastutik, G., Rahniayu, A., Kurniasari, N., Rahaju, A. S., & Harjanto, B. (2021). Distribusi Human Papilloma Virus (HPV) pada Adenokarsinoma Serviks dan Karsinoma Adenoskuamosa. Folia Medica Indonesiana, 57(2), 170–176.
Tag
Sitologi Berbasis Cairan
Bagikan
Artikel Terkait