image article
12-September-2023
LUKA SARIAWAN PADA BIBIR: PENYEBAB, PENCEGAHAN, DAN PENGOBATAN YANG EFEKTIF

Luka sariawan, juga dikenal sebagai canker sores atau "sariawan", adalah luka ulseratif yang menyakitkan yang dapat muncul di dalam mulut, termasuk pada bibir. Mereka bisa mengganggu dan dapat menghambat aktivitas sehari-hari seperti makan dan berbicara. Memahami penyebab, metode pencegahan, dan pengobatan yang efektif untuk luka sariawan pada bibir sangat penting untuk mengelola masalah kesehatan mulut umum ini.

Penyebab Luka Sariawan pada Bibir:

Luka sariawan pada bibir dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk:

  1. Trauma atau Cedera: Menggigit secara tidak sengaja, menyikat gigi dengan keras, atau prosedur gigi dapat menyebabkan cedera kecil pada bibir, yang dapat mengakibatkan luka sariawan.

  2. Infeksi Virus: Beberapa infeksi virus, seperti virus herpes simpleks (HSV), dapat menyebabkan luka dingin di bibir, yang merupakan bentuk dari luka sariawan.

  3. Kekurangan Gizi: Kurangnya asupan nutrisi penting seperti vitamin B12, zat besi, dan asam folat dapat berkontribusi pada perkembangan luka sariawan.

  4. Stres dan Perubahan Hormonal: Stres emosional dan fluktuasi hormon, terutama pada wanita selama menstruasi, dapat memicu luka sariawan.

Metode Pencegahan:

Mencegah luka sariawan pada bibir melibatkan mengadopsi kombinasi kebiasaan sehat:

  1. Menjaga Kebersihan Mulut: Menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan menggunakan obat kumur bebas alkohol dapat membantu menjaga mulut tetap bersih dan mengurangi risiko luka sariawan.

  2. Menghindari Trauma: Berhati-hati saat makan dan berusaha menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan cedera pada bibir.

  3. Diet Seimbang: Diet yang kaya akan vitamin dan mineral penting dapat membantu mencegah luka sariawan yang terkait dengan kekurangan gizi.

  4. Mengelola Stres: Terlibat dalam teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam untuk mengurangi tingkat stres.

Pilihan Pengobatan yang Efektif:

  1. Obat-obatan Topikal Analgesik dan Antiseptik: Krim atau gel over-the-counter yang mengandung benzokain atau hidrogen peroksida dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi.

  2. Obat Resep: Dalam kasus yang parah, penyedia layanan kesehatan dapat meresepkan kortikosteroid topikal atau oral untuk mengurangi peradangan dan mempromosikan penyembuhan.

  3. Obat Antivirus: Untuk luka sariawan yang disebabkan oleh virus herpes simpleks, obat antivirus dapat diresepkan untuk mempercepat durasi penyembuhan.

  4. Suplemen Makanan: Dalam kasus luka sariawan yang terkait dengan kekurangan gizi, dapat direkomendasikan suplemen vitamin B12, zat besi, atau asam folat.

  5. Ramuan Herbal: Gel lidah buaya, chamomile, atau ekstrak akar licorice telah menunjukkan potensi dalam mengurangi gejala luka sariawan.

  6. Plester Sariawan:

Flagship product kami untuk mengatasi sariawan adalah Curatick™ Oral Wound Dressing. Produk ini dapat digunakan pada anak-anak di atas 5 tahun. Manfaat dari Curatick™ Oral Wound Dressing meliputi:

Mengandung rasa mint yang dapat mengurangi halitosis (napas tidak sedap akibat sariawan/luka).

Daya lekat hingga 4 jam membuat Curatick™ Oral Wound Dressing nyaman digunakan.

    • Memberikan perlindungan untuk sariawan, luka kecil pada mukosa mulut akibat kawat gigi, dan gigi palsu yang tidak pas atau secara tidak sengaja tergigit.

Permukaan perekat dari Curatick™ Oral Wound Dressing mudah terlihat dan tidak menyakitkan saat dipasang.

Dengan Curatick™ Oral Wound Dressing, luka terlindungi dan proses penyembuhan menjadi lebih baik.

 

Referensi:

  1. Belenguer-Guallar I, Jiménez-Soriano Y, Claramunt-Lozano A. Treatment of recurrent aphthous stomatitis. A literature review. J Clin Exp Dent. 2014;6(2):e168-74.
  2. Insert Kit: Curatick™ Oral Wound Dressing
  3. Ship JA, Chavez EM, Doerr PA, Henson BS, Sarmadi M. Recurrent aphthous stomatitis. Quintessence Int. 2000;31(2):95-112.
  4. Scully C, Porter S. Oral mucosal disease: recurrent aphthous stomatitis. Br J Oral Maxillofac Surg. 2008;46(3):198-206.
  5. Ship JA, Chavez EM, Doerr PA, Henson BS, Sarmadi M. Recurrent aphthous stomatitis. Quintessence Int. 2000;31(2):95-112.
  6. Scully C, Porter S. Oral mucosal disease: recurrent aphthous stomatitis. Br J Oral Maxillofac Surg. 2008;46(3):198-206.
Tag
Perawatan Luka Mulut
Bagikan
Artikel Terkait