image article
07-May-2022
PENINGKATAN DAN PENURUNAN "PALSU" PADA PENGUJIAN HbA1c, KENALI PENYEBABNYA

Saat ini pemeriksaan HbA1c sedang gencar dilakukan oleh pemerintah pada hampir seluruh faskes di Indonesia. Hal ini menarik perhatian karena masih ada beberapa orang yang belum mengetahui tentang pentingnya HbA1c untuk monitoring penyakit diabetes. Walaupun pengambilan sampelnya tidak dipengaruhi kondisi tertentu seperti puasa, namun masih terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hasil pengukurannya menjadi tinggi ataupun rendah palsu.

Pengukuran HbA1c berbeda dengan test kadar gula darah yang bisa dilakukan setiap hari, maka kapan waktu yang tepat untuk test HbA1c? Bagi Anda yang mengalami diabetes, perlu melakukan test HbA1c. Ini berguna untuk menilik dan mengevaluasi seberapa besar pengaruh positif gaya hidup serta obat yang dikonsumsi setiap hari. Pemeriksaan HbA1c ini rata-rata menunjukkan tingkat glukosa dalam darah selama 2 hingga 3 bulan terakhir. Kadar gula darah dalam sel darah merah pada orang normal berkisar di bawah 5,7 persen. Bagi seseorang dengan pradiabetes antara 5,7 – 6,4 persen dan diabetes di atas 6,5 persen.

Test HbA1c bisa dilakukan selama 3-6 bulan sekali, apabila tingkat glukosa dalam sel darah merah tergolong baik, maka risiko komplikasi lebih minim. Test ini memang lebih akurat dibanding test gula darah puasa, acak maupun setelah makan yang bisa dilakukan sewaktu-waktu.

Berbeda dengan test toleransi glukosa 2 jam, test HbA1c dapat dilakukan kapan saja dan tanpa puasa. Test ini juga kurang terpengaruh oleh obat-obatan yang memengaruhi metabolisme glukosa. Terdapat dua kondisi pada hasil Pengujian HbA1c:

  1. Peningkatan palsu
    • Kondisi yang memperpanjang umur sel darah merah seperti anemia defisiensi besi, anemia defisiensi B12 dan asam folat karena penurunan proliferasi eritrosit atau asplenia fungsional karena penurunan penghancuran sel darah dapat menunjukkan hasil kadar HbA1c palsu.
    • Hipertrigliseridemia berat (>1750 mg/ dL), hiperbilirubinemia berat (>20 mg/dL) dan uremia (karena karbaminohaemoglobin) juga merupakan kondisi yang sering dilaporkan terkait dengan peningkatan HbA1c palsu.
    • Asupan alkohol karena pembentukan kompleks dengan asetaldehida dapat menyebabkan peningkatan kadar HbA1c palsi. Selain itu, beberapa obat dan zat telah dilaporkan mengganggu kadar HbA1c seperti salisilat, opioid, dan keracunan timbal.
  2. Penurunan palsu
    • Di sisi lain, ada kondisi yang menyebabkan penurunan kadar HbA1c palsu seperti anemia karena kehilangan darah, atau anemia hemolitik dengan memperpendek umur eritrosit, dan splenomegali karena menyebabkan peningkatan pergantian sel darah merah.
    • Kehamilan juga menyebabkan penurunan palsu kadar HbA1c karena penurunan rentang hidup sel darah merah.
    • Selain itu, penggunaan vitamin E, ribavirin, interferon A, sefalosporin, levofloksasin, penisilin, obat antiinflamasi dan kina (yang dapat menyebabkan anemia hemolitik) telah dikaitkan dengan penurunan palsu kadar HbA1c.
    • Pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir menunjukkan penurunan nilai HbA1c palsu karena penurunan tingkat proliferasi dan diferensiasi sel prekursor eritrosit dan respons yang tidak efektif terhadap eritropoietin endogen (anemia penyakit kronis).
    • Pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir menunjukkan penurunan nilai HbA1c yang salah karena penurunan tingkat proliferasi dan diferensiasi sel prekursor eritrosit dan respons yang tidak efektif terhadap eritropoietin endogen (anemia penyakit kronis).

Cara menurunkan kadar HbA1c adalah dengan disiplin menjalani pola hidup sehat sesuai dengan kondisinya masing-masing. Karena setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda, maka rajinlah kontrol dan konsultasi dengan ahlinya sangat dianjurkan untuk mengukur keberhasilan dalam mengontrol diabetes. Hal terpenting untuk menjaga kadar gula dalam sel darah merah di bawah 6,5% adalah dengan menjalani gaya hidup sehat, menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres. Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengontrol kadar HbA1c dan bisa dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Salah satunya menggunakan Eclipse A1c Hemoglobin A1c POC Analyzer. Eclipse A1c menawarkan cara cepat dan mudah untuk mengukur HbA1c di klinik atau fasilitas perawatan jangka panjang yang mengutamakan kecepatan dan kenyamanan. HbA1c dapat diukur hanya dalam 3 langkah sederhana dan hasilnya disertifikasi oleh National Glycohemoglobin Standardization Protocol (NGSP) untuk memastikan akurasi. PT Isotekindo Intertama merupakan distributor produk Eclipse A1c Hemoglobin A1c POC Analyzer yang resmi dan terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Terdapat beberapa fitur dan manfaat Eclipse A1c Hemoglobin A1c POC Analyzer:

  1. Eclipse A1c Hemoglobin A1c POC Analyzer dimensi 248 x 162 x 95 mm. Merupakan alat yang ringkas & ringan bahkan untuk lab kecil dengan ruang terbatas
  2. Sampel dari kapiler dan vena (disimpan dalam tabung EDTA maksimal 1 minggu pada suhu 4°C). Menggunakan Eclipse A1c Hemoglobin A1c POC Analyzer memudahkan pengambilan sampel, terutama jika tidak akan segera digunakan
  3. Eclipse A1c Hemoglobin A1c POC Analyzer sampel darah yang dibutuhkan kecil (1 L), nyaman untuk digunakan
  4. Waktu pengukuran cepat (5 detik), Eclipse A1c Hemoglobin A1c POC Analyzer hanya membutuhkan waktu 5 detik untuk menguji HbA1c

Mari hidup sehat dengan rutin kontrol HbA1c.

 

Referensi:

  1. American Diabetes Association. (2019) Classification and diagnosis of diabetes: standards of medical care in diabetes
  2. BMJ Journals. (2020). Is HbA1c an ideal biomarker of well-controlled diabetes?
  3. Insert Pack Eclipse A1c POC Analyze
  4. VOI (2022). HbA1c Check Should You Fast Or Not? Know The Complete Information.

 

Tag
HbA1c
Bagikan
Artikel Terkait