image article
01-August-2023
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI KALANGAN REMAJA

Penyalahgunaan narkotika merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Penyalahgunaan obat-obatan terutama ramai di kalangan remaja. Kecanduan, depresi, overdosis sampai dengan kematian merupakan efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkotika.

 

 

Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Peredaran dan dampak narkotika saat ini sudah sangat meresahkan, terutama di kalangan remaja. Menjadikan penyalahgunaan narkotika merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Mudahnya akses dalam mendapatkan narkotika, membuat penggunanya semakin meningkat.

Dilansir dari Kominfo.jatimprov.go.id, pada tahun 2021, angka coba pakai penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja mencapai 57% dari total seluruh penyalahgunaan narkoba. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjabarkan, bahwa 82.4% anak berstatus pemakai, 47.1% sebagai pengedar, dan 31.4% sebagai kurir.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan dan penyalahgunaan narkotika pada remaja. Kepribadian, interaksi keluarga dan kenyamanan remaja dengan teman sebaya merupakan beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan narkotika pada remaja. Faktor risiko umum lainnya meliputi:

  1. Riwayat keluarga penyalahgunaan zat.
  2. Kondisi kesehatan mental atau perilaku, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan defisit perhatian/hiperaktivitas (ADHD).
  3. Perilaku impulsif atau mengambil risiko.
  4. Riwayat peristiwa traumatis, seperti melihat atau mengalami kecelakaan mobil atau mengalami pelecehan.
  5. Harga diri rendah atau perasaan penolakan sosial.
  6. Remaja mungkin lebih cenderung mencoba zat-zat terlarang untuk pertama kalinya saat berkumpul di lingkungan sosial, karena remaja pada umumnya ingin menyesuaikan diri dengan teman sebayanya.
  7. Mempromosikan penurunan berat badan, atau membantu dalam kompetisi olahraga.

Beberapa remaja mungkin merasa tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada mereka, dan mungkin tidak dapat memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Dampak negatif penyalahgunaan narkotika pada remaja antara lain:

  • Ketergantungan obat. Beberapa remaja yang menyalahgunakan narkotika mempunyai peningkatan risiko ketergantungan obat.
  • Penilaian yang buruk. Penggunaan narkotika pada remaja dikaitkan dengan penilaian buruk dalam interaksi sosial dan pribadi.
  • Aktivitas seksual. Penggunaan narkotika dikaitkan dengan aktivitas seksual berisiko tinggi, hubungan seks yang tidak aman, dan kehamilan yang tidak direncanakan.
  • Gangguan kesehatan jiwa. Penggunaan narkotika dapat mempersulit atau meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.
  • Gangguan mengemudi. Mengemudi di bawah pengaruh obat apa pun mempengaruhi keterampilan mengemudi. Hal ini membahayakan pengemudi, penumpang dan orang lain di jalan.
  • Perubahan prestasi sekolah. Penggunaan narkotika dapat mengakibatkan nilai, kehadiran, atau pengalaman sekolah yang lebih buruk.
  • Dampak narkoba yang paling buruk ini dapat terjadi apabila pemakai menggunakan narkotika dalam dosis yang tinggi (overdosis). Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian.

 

Dalam beberapa kasus, zat atau obat-obatan yang biasa digunakan secara pribadi atau komunitas, dihirup untuk tujuan efek mabuk atau high. Penggunaan narkotika dapat mengakibatkan kecanduan, cacat serius, penyakit, dan kematian. Risiko kesehatan dari penyalahgunaan obat-obatan meliputi:

  • Kokain: Risiko serangan jantung, stroke, dan kejang.
  • Ekstasi: Risiko gagal hati dan gagal jantung.
  • Ganja: Risiko gangguan memori, pembelajaran, pemecahan masalah dan konsentrasi; risiko psikosis, seperti skizofrenia, halusinasi, atau paranoia. Bagi remaja pengguna ganja dan memiliki gangguan kejiwaan, terdapat risiko depresi dan risiko bunuh diri yang lebih tinggi.
  • Amfetamin dan Metamfetamin: Risiko perilaku psikotik akibat penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi.
  • Opioid dan Carisoprodol: Risiko gangguan pernapasan atau kematian akibat overdosis.

Upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dikalangan remaja merupakan tanggung jawab kita bersama. Semua pihak mulai dari orang tua, guru hingga masyarakat, harus berperan aktif dalam mewaspadai dan mencegah ancaman narkoba terhadap para remaja. Selalu ingatkan para remaja untuk mengisi waktu luang dengan kegitan yang bersifat positif.

 

 

 

Referensi:

  1. BNN RI. (2019). Pengertian Narkoba Dan Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan
  2. BNN Sleman. (2021). Bahaya Narkoba Di Kalangan Remaja
  3. BNN Sukabumi. (2022). Penyebab Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja dan Solusinya
  4. Mayo Clinic. (2023). Tween and teen health
  5. Pemerintah Indonesia. (2009). UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
Tag
Penyalahgunaan Obat (NAPZA)
Bagikan
Artikel Terkait